Sebagai manusia dan sebagai seorang hamba terkadang kita itu lancang, kira merasa paling tahu keadaan kita, kita merasa paling tahu kondisi Ekonomi kita. Dan secara tidak sadar kadang kita sudah melampaui tugas kita sebagai manusia, kita terkadang lancang mendahului ketetapan Allah SWT. Kamu mingkin pernah mendengar atau membaca kisah seorang pembisnis besar, dengan segala kemampuanya dia memgatakan bahwa besok dia akan mendapatkan untung yang besar, namun ternyata malamnya ada kabar bahwa saham bisnisnya tiba-tiba anjlok dan bahkan rugi besar.
Kamu mungkin pernah mendengar atau mengalami sendiri, ada seorang karyawan disuatu pabrik. Yang namanya karyawan gajian sudah pasti rutin dong tiap bulan. Ibarat tanggal gajian sudah dekat, dia sudah membagi sexemikian rupa untuk bayar cicilan, tabungan dan nafkah keluarga. Ternyata Pabrik tempat dia bekerja terkena musibah yang membuat gaji seluruh karyawan harus mundur, atau bahkam dirapel bulan depan karena kondisi perusahaan.
Itu soal rezeki, bicara soal takdir ada seorang ayah yang menderita sakit ginjal. Dia harus berobat rutin cuci darah dan perawatan lainya. Karena kondisinya yang semakin drop akhirnya Dokter memfonis bahwa sakitnya sudah tidak bisa ditangani artinya rumahsakit menyerah dan mengatakan bahka melihat kondisi pasiean secara medis umurnya sudah tidak lama lagi.
Akhirnya si pasien pulang dan putus asa, melihat anak, istri dan sanak saudara dia merasa bahwa tugasnya masih panjang. Walau menurut medis umurnya sudah tidak lama, setidaknya ia ingin disisa umurnya menjadi ayah yang bertanggung jawab untuk keluarga. Dia mulai berobat herbal dan beraktifitas ringan. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan bergantu bulan. Tububnya mulai membaik, ia merasa semakin sehat.
Dari kisah-kisah diatas kita harusnya sadar, kita hanyalah makhuk lemah yang tak berdaya tanpa pertolongan Allah. Sehebat apapun kemampuan kita, secerdas apapun, sekaya apapun kita, tetap semua itu ada batasnya.
Begitupun sebaliknya saat kamu merasa semua telah berakhir namun Allah berkehendak lain, Allah punya takdir, Allah punya ketetapan. Jangan sombong, jangan pesimis, jangan merasa tinggi. Tetaplah bermujahadah, dan bertakwa kepada Allah SWT.
Jangan Pernah mendahuli ketetapan Allah, Usaha bangkrut hutang numpuk
Harga : *Belum termasuk Ongkos kirim